Gubernur BI: Masyarakat di Desa Hatinya Tak Tentram Jika Masuk Bank

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengakui petani yang mayoritas merupakan masyarakat pedesaan masih jauh dari akses perbankan. Ia bahkan menyebutkan banyak diantara mereka, tampak tidak tentram walaupun hanya masuk ke dalam bank.

"Masyarakat di desa masuk ke kantor bank itu hatinya nggak tentram," ungkap Darmin di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (8/5/2013)


Ada beberapa tawaran solusi, menurutnya yang bisa direalisasikan. Misalnya dengan penerapan agen perbankan yang bertugas mendatangi masyarakat dari rumah ke rumah.


"Jadi kita hrus cari jalan, seperti melalui agen bank, melaui agen dari sistem pembayaran, ini komunikasinya supply sidenya akan lebih beres," jawabnya.


Menteri Pertanian Suswono mengatakan pentingnya perbankan bagi para petani, apalagi terkait permodalan. Dengan modal yang banyak, menurutnya petani bisa meningkatkan produksi.


"Karena tanpa ini, kami khawatir nanti kita kena trap, kita harus selalu mengimpor kalau ada kekurangan, padahal dia memungkinkan untuk produksi di dalam negeri. Kalau sektor perbankan mendukung, saya yakin akan bisa," ungkapnya di kesempatan yang sama.


Akan tetapi, Ia menuturkan ada kerumitan yang mesti dialami petani. Misalnya sistem yang rumit dalam penyaluran kredit ke sektor pertanian.


"Perbankan ini sangat rigid ketika harus menyalurkan kredit atau modal kerja kepada sektor pertanian. Karena sektor pertanian masih dianggap high risk," tutup Suswono.


(dru/dru)