Nasib 'BUMN Dhuafa' Ditentukan Akhir Tahun Ini

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku belum mengetahui kelanjutan dari nasib para 'BUMN Dhuafa' alias BUMN miskin. Menurutnya, 6 bulan ke depan atau akhir tahun ini, nasib BUMN ini akan ditentukan apakah tetap hidup atau ditutup.

Hal tersebut dikatakan Dahlan saat ditemui selepas acara Penganugerahan Atas Capain Kinerja Terobosan BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2013).


"Deputinya kan baru, saya sudah minta 6 bulan lagi semuanya harus jelas," kata Dahlan


Dahlan mengatakan, 6 bulan tersebut terhitung sejak bulan ini. Sepenuhnya, Dahlan menyerahkan nasib BUMN Dhuafa kepada Deputi BUMN bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Wahyu Hidayat.


"Kita lihat saja lah nanti. Deputi kan pinter-pinter. Kita lihat itu semua terserah Deputi," jelas Dahlan.


Ia pun tidak mengingat berapa jumlah BUMN Dhuafa yang kini nasibnya masih tak jelas, apakah akan terlikuidasi atau masih bisa direstrukturisasi dan bangkit menjadi BUMN yang sehat.


"Berapa ya saya lupa, pokoknya yang kemarin aja, coba buka lagi, pokoknya yang kemarin," tegas Dahlan.


Berdasarkan Masterplan Kementerian BUMN 2012-2014, yang termasuk program rightsizing tahun 2013 BUMN yang akan dilikuidasi, antara lain Perum PFN, PT Balai Pustaka, Perum PPD, Djakarta Lloyd.


(zul/hen)