Pasar Modal RI Masih Kalah dengan Singapura

Jakarta - Kapitalisasi pasar modal Indonesia sudah menunjukan banyak perbaikan. Namun, ternyata dibandingkan negara tetangga Singapura, Indonesia masih tertinggal.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyatakan, saat ini kapitalisasi pasar Indonesia sudah mencapai US$ 500 miliar atau sekitar Rp 4.750 triliun. Tidak butuh lama, menurut Ito, kapitalisasi pasar modal Indonesia akan mencapai Rp 5.000 triliun.


"Kapitalisasi sudah lebih dari US$ 500 miliar, dan tidak lama lagi akan menembus Rp 5.000 triliun," ungkap Ito dalam acara Capital Market Awards 2013 di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Rabu (15/5/2013)


Selain itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup kuat bertengger di atas 5.000. Capaian tersebut menurutnya didorong oleh perekonomian Indonesia yang semakin baik.


"Kita sangat diuntungkan oleh perekonomian Indonesia," sebutnya.


Untuk itu, Ito mengajak emiten agar melihat lebih luas, seperti pasar modal di Asia Tenggara. Ito menilai, dibandingkan Singapura, Indonesia masih kalah.


"Ini sudah saatnya melihat lebih luas untuk bersaing dengan bursa-bursa lainnya. Di ASEAN, Indonesia masih kalah dari Singapura. Maka kami berharap 2018, kapalitasi pasarnya sudah harus melampaui Singapura," jelasnya.


"Tentunya butuh kerjasama dan dukungan baik otoritas jasa keuangan (OJK) dan emiten yang tentunya menyumbang langsung terhadap kapitalisasi pasar BEI," pungkasnya.


Capital Market Awards 2013 merupakan agenda tahunan ke 5. Tema yang diangkat tahun ini adalah Indonesian Capital Market Embracing and New Horizon.


"Ini adalah gambaran optimisme, kita masuki cakrawala baru. Kita memliki otoritas dan tentunya menjadi kebanggaan pasar modal,"tutup Ito.


Agenda ini dibuka oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad. Tampak hadir juga jajaran komisoner OJK dan perwakilan emiten.


(dnl/dnl)