Setiap Hari Dikirimi Berkas 1 Koper, Hatta Akui Berat Jadi Menkeu

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuangan (Menkeu) Hatta Rajasa resmi menyerahkan jabatannya kepada Chatib Basri. Hatta mengaku lega menyerahkan jabatan Menkeu yang dianggapnya berat selama 1 bulan terakhir.

"Saya menyerahkan tugas berat selama 1 bulan ini kepada Chatib Basri. Pak Chatib tidak akan kekurangkan pekerjaan karena selama 1 hari, saya selalu dikirim satu koper dari Bu Ani (Wamenkeu Ani Ratnawati) dan Pak Mahendra (Wamenkeu Mahendra Siregar). Ini merupakan pekerjaan yang berat yang penting untuk menjaga agar APBN kita suistainable dan baik juga prudent dan tepat sasaran," kata Hatta saat melakukan serah terima jabatan di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (21/5/2013).


Ia juga berterima kasih kepada pejabat eselon I dan II Kementerian Keuangan yang membantunya menyusun RAPBNP 2013 dan RAPBN 2014 selama satu bulan terakhir.


"Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pegawai yang selama 1 bulan ini. Ada 4 hal salah satunya adalah kita merampungkan RAPBNP 2013 dan merampungkan RAPBN 2014. Ini pekerjaan yang tidak ringan terutama RAPBP 2013. Ini tidak mudah karena terjadi perubahan untuk merubah APBN kita. Banyak yang tidak tidur menyelesaikan itu apakah itu Wamen atau pejabat eselon I. Sungguh saya ucapkan terima kasih," imbuhnya.


Sementara itu, Menteri Keuangan yang baru dilantik Chatib Basri mengatakan segera akan bekerja dan melaksanakan arahan yang telah dikatakan oleh Presiden SBY.


"Hal yang penting yang ingin saya katakan adalah Mantan Menteri Keuangan Ad Interim Hatta Rajasa. Saya baru melihat wajah Pak Hatta berseri-seri dan lega meninggalkan pekerjaan. Ada beberapa hal soal penugasan saya sebagai Menkeu yang baru. Pesan Presiden kita menjaga fiskal dengan hati-hati dan ini jangkar keuangan kita ke depan. Stabilitas makro hanya bisa dikawal jika kita hati-hati," katanya.


"Tetapi di sisi yang lain satu hal yang penting adalah pertumbuhan ekonomi yang dibebankan ke saya sebesar 6,2%. Investasi harus diarahkan pada orientasi kepada tenaga kerja. Jadi investasi harus mendorong terbentuknya tenaga kerja," tandasnya.


(wij/hen)