Ada Alat Pengendali BBM, Konsumsi Premium dan Solar 2014 Tetap Melonjak

Jakarta - Kuota BBM subsidi tahun 2014 ditetapkan lebih tinggi dari tahun 2013 yakni hingga mencapai 51 juta kilo liter (KL), kuota tahun ini hanya 48 juta KL. Padahal Juli ini akan ada pemasangan alat pengendali BBM subsidi atau RFID (Radio Frequency Identification) yang diharapkan bisa menekan konsumsi BBM subsidi di masyarakat.

Selain pengendalian, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter untuk Premium dan Solar dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter.


Pemerintah punya alasan soal proyeksi pertumbuhan permintaan ini, antaralain faktor kenaikan jumlah kendaraan bermotor tahun depan. Hal ini menjadi pertimbangan utama pemerintah menetapkan alokasi kuota BBM tahun depan lebih besar hingga 3 juta KL dari 2013.


"Tahun 2012 saja ada 1 juta tambahan mobil, 7 jutaan sepeda motor belum tambahan penjualan mobil dan motor 2013, belum mobil yang tahun-tahun sebelumnya, semuanya minum BBM," ucap Jero Wacik pekan lalu.


Jero sempat mengungkapkan peningkatan konsumsi BBM 2014 akan meningkat saat terjadi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.


"Volume BBM subsidi, itu akan menjadi 51,04-52,41 Juta KL pada 2014, ini juga sudah mempertimbangkan 2014 akan ada tahun Pemilu, banyak diantara kita akan bepergian kesana ke mari, pesta demokrasi semua," tandasnya.


(rrd/hen)