Bank Dunia Puji Pemerintah RI Berani Naikkan Harga BBM

Jakarta - Bank Dunia memuji langkah berani pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar menjadi Rp 5.500/liter. Kenaikan harga BBM ini sudah lama ditunggu oleh Bank Dunia agar anggaran pemerintah maskin sehat.

Demikian disampaikan Ekonom Utama Bank Dunia Ndiame Diop dalam acara Joint Launching Indonesia Economic Quarterly Q2 2013 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (2/7/2013).


"Peningkatan harga BBM bersubsidi yang cukup besar merupakan suatu reformasi yang besar yang akan membantu memperkecil defisit APBN 2013, dengan proyeksi penghematan sebesar Rp 42 triliun untuk tahun ini," ujarnya.


Selain mengatasi peningkatan permintaan impor energi di tengah penurunan produksi minyak dalam negeri, Diop menyatakan, reformasi subsidi juga merupakan langkah yang penting untuk mendorong peningkatan belanja untuk program-program bantuan sosial, guna membantu lebih banyak rakyat Indonesia keluar dari kemiskinan.


"Dengan kondisi ini kemiskinan diproyeksikan akan turun menjadi 9,4 persen, pada bulan Maret 2013," ujarnya.


Diop menyatakan, pembuat kebijakan di Indonesia juga telah melakukan beberapa penyesuaian lainnya terhadap tekanan-tekanan ekonomi yang terus berlanjut, yang ditandai oleh melambatnya pertumbuhan pada kuartal pertama dan melambatnya permintaan dalam negeri.


Diop menambahkan, adanya rencana Bank Sentral AS mengakhiri pembelian obligasinya (stimulus) pada tahun depan telah memicu penjualan besar-besaran pada aset-aset pasar negara berkembang yang membuat Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga, sebagai penyesuaian kebijakan terhadap perubahan dinamika eksternal.


Bank Dunia, lanjut Diop, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,9%, di bawah proyeksi sebelumnya sebesar 6,2% untuk tahun ini.


"Ini mencerminkan perlambatan pertumbuhan permintaan dalam negeri dan berlanjutnya tekanan terhadap harga-harga komoditas dan penerimaan ekspor," kata Diop.


(nia/dnl)