Harga Komoditas Melempem, Laba Perusahaan Sandiaga Uno Anjlok 65%

Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) meraup laba Rp 188,34 miliar di semester I-2013, turun 65% jika dibandingkan posisi pada periode yang sama tahun lalu Rp 539,61 miliar. Turunnya laba disebabkan oleh melemahnya kinerja anak perusahaan di sektor batubara dan minyak sawit.

"Pelemahan di sektor batubara dan palm oil membuat adanya pelemahan kinerja," kata Presiden Direktur Saratoga Sandiaga S Uno di Jakarta, Kamis (1/8/2013).


Perseroan mencatat pendapatan Rp 1,165 triliun di enam bulan pertama tahun ini, naik jika dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya di periode yang sama Rp 1,138 triliun.


Beban pendapatan berkurang dari Rp 1,063 triliun menjadi hanya Rp 1,038 triliun di akhir Juni 2013. Sehingga membuat laba kotor dan laba usaha masih tumbuh positif.


Laba bersih perseroan bisa turun akibat beban lain-lain yang cukup tinggi, terutama gara-gara kinerja anak usaha di sektor batubara dan minyak sawit melemah.


Saratoga terus melakukan investasi di tiga sektor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan prospek jangka panjang yang sangat positif.


"Dengan memberikan keuntungan dalam jangka panjang, Saratoga akan terus memberikan kontribusi bagi Indonesia dan masyarakat luas," tambah Sandiaga.


Salah satu anak usaha perseroan di sektor konsumer, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), meraup pendapatan Rp 6,78 triliun, disumbang oleh penjualan sepeda motor yang tinggi di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.


Volume penjualan meningkat 26% menjadi 447.578 unit pada semester pertama 2013 dibandingkan 355.758 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini juga didukung oleh bisnis sewa otomotif MPM yang naik 74%, dari 6.995 unit pada semester pertama 2012 menjadi 12.104 unit pada semester pertama 2013.


Sedangkan dari sektor infrastruktur PT Tower Bersama Tbk (TBIG) meraih lonjakan pendapatam sebesar 96% Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penyewa yang signifikan dari pertumbuhan organik maupun melalui akuisisi, dari 8.584 penyewa per Juni 2012 menjadi 15.277 penyewa pada Juni 2013.


Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba kotor TBIG juga telah meningkat sebesar 98% pada semester pertama 2013.


Investasi Saratoga di PT Lintas Marga Sedaya yang mengelola proyek jalan tol Cikampek-Palimanan berjalan sesuai jadwal. Konstruksi secara keseluruhan telah dimulai pada bulan Januari 2013.


Seluruh lahan telah diakuisisi, izin kerja telah dikeluarkan oleh pihak berwenang dan utang senior dieksekusi serta fasilitas penarikan dimulai sejalan dengan tonggak penting proyek tersebut.


Sementara dari sektor sumber daya alam, sentimen global terhadap komoditas berpengaruh terhadap kinerjanya perusahaan asosiasi (investee companies) yang bergerak di sektor batubara terpadu, pertambangan dan kelapa sawit.


Seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Provident Agro, dan PT Agro Maju Raya (Amara) yang mengalami koreksi laba


Rambah sektor Asuransi dan Perbankan


Memasuki semester kedua tahun 2013, perseroan berencana masuk ke sektor asuransi dan perbankan. Sektor ini, kata Sandiaga, masih sangat menarik di Indonesia.


"Kami terbuka untuk lihat peluang di sektor perbankan. Bank di Indonesia sangat bagus, pertumbuhan industrinya masih bagus," katanya.


Perseroan sedang melakukan pengembangan ke arah dua sektor industri ini. Caranya, bisa dengan membeli perusahaan yang sudah ada atau membuat perusahaan baru dari nol.


"Model bisnis kita biasanya mengincar perusahaan yang sudah ada dan butuh modal. Tapi bisa juga buka peluang dari nol," ujarnya.


(ang/ang)