Menlu Prancis Datangi Jero Wacik, Pertanyakan Status Total di Blok Mahakam

Jakarta - Untuk sekian kalinya menteri dari Prancis mendatangi Menteri ESDM Jero Wacik, untuk mempertanyakan status kontrak perusahaan migas Prancis yaitu Total E&P Indonesie di Blok gas Mahakam, Kalimantan Timur.

Kali ini Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius yang mengunjungi kantor Kementerian ESDM.


"Hari ini Menlu (Menteri Luar Negeri) Prancis Bapak Laurent, kami membahas berbagai hal khususnya di bidang ESDM," ujar Jero Wacik di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).


Jero mengatakan, saat ini beberapa perusahaan Prancis banyak beroperasi di Indonesia dan sudah puluhan tahun. "Di antaranya seperti Total E&P Indonesie di bidang migas, di bidang pertambangan ada yang besar mau mulai yaitu Eramet dan Weda Bay di Halmahera," ujar Jero.


Usai pertemuan itu, Jero bercerita, pembicaraan adalah seputar investasi di energi baru dan terbarukan, seperti geothermal (panas bumi), tenaga surya, tenaga listrik dari sampah, dan air terjun.


"Khusus untuk Total terkait status kontraknya dan Eramet terkait negosiasi kontrak karya. Pak Menteri tadi menyampaikan bagaimana tentang Blok Mahakam tentu ditanyakan," ungkap Jero.


"Saya katakan sedang dikelola, kepentingan Indonesia harus diutamakan tapi kepentingan pihak Prancis, Total kita harus serius mempertimbangkannya, karena Blok besar seperti Total di Mahakam itu menyangkut teknologi yang tinggi dan investasi yang besar sehingga kita harus bisa mengelolanya dengan baik," tambahnya.


Tetapi, kata Jero, Pertamina nantinya juga harus diilibatkan perannya dalam investasi di Blok Mahakam, apalagi Total E&P Indonesie sudah hampir 50 tahun di blok tersebut.


"Saya katakan ke pihak Prancis, Pertamia harus mulai dilibatkan perannya dalam investasi itu, karena sudah 30 tahun pertama Total di situ, perpanjang 20 tahun lagi, kalau perpanjangan selanjutnya kita juga ikut maka untuk nanti perpanjangan yang ketika harus ada kombinasi kepada Indonesia, Pertamina dengan Total," tandasnya.


(rrd/dnl)