menguat tipis 1.88 poin ke level 4610.37dengan total nilai transaksi mencapai
Rp 4.6 triliun sedangkan investor asing tercatat membukukan net sell sebesar
Rp 130 miliar di pasar reguler. Pergerakan IHSG kemarin dipengaruhi oleh
sentimen dari laporan keuangan emiten yang mixed serta sikap investor yang
cenderung wait & see, menunggu hasil rapat dari FOMC.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -21.05 poin ke level 15499.54 dan
indeks S&P juga ditutup melemah -0.23 poin ke level 1685.73, namun indeks
Nasdaq berhasil ditutup naik 9.90 poin ke level 3626.37.Pada pernyataan Ben
Bernanke semalam, ia menyatakan The Fed akan mempertahankan program
pembelian surat utang dalam usahanya untuk mendukung perekonomian AS.
The Fed tidak akan tergesa-gesa untuk segera mengakhiri program QE mereka
,namun jika data ekonomi menguat lebih cepat dari yang diperkirakan maka
mungkin itu akan dilakukan. Data ekonomi AS yang dirilis semalam diantaranya
data pertumbuhan ekonomi AS secara tidak terduga menguat pada kuartal ke
dua , dengan GDP yang tumbuh sebesar 1.7% dan pada bulan Juli sektor
swasta berhasil menambah 200.000 lapangan pekerjaan dan merupakan sinyal
yang cukup meyakinkan adanya perbaikan pada sektor ketenaga kerjaan.
Indeks regional pagi ini dibuka menguat, dipengaruhi sentimen positif dari
kebijakan The Fed dan dari data China official PMI yang menguat 50.3 di
bulan Juli.
Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat
pada kisaran 4500-4700. MACD bergerak turun dengan histogram positif
memendek, RSI dan Stochastic masih menjauhi daerah overbought.
BDMN: DBS Group Holdings Ltd Singapura akhirnya mebatalkan mengakuisis
perseroan, karena perjanjian pembelian saham bersyarat terhadap perseroan
gagal dituntaskan hingga tenggat waktu yang ditetapkan.(1 Agustus 2013)
ERAA: Perseroan memangkas target pendapatan dan laba bersih 2013, menyusul
rendahnya penurunan kinerja keuangan hingga semester I-2013.
DGIK: Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 37.4 miliar pada
semester I -2013 atau melonjak 107% dibandingkan periode sama 2012 senilai
Rp 18.08 miliar.
BTEL: Perseroan mencetak laba usaha sebesar Rp 101 miliar pada semester I-
2013.Kondisi itu lebih baik dibandingkan periode sama 2012 yang membukukan
rugi usaha sebesar Rp 287 miliar.
(dru/dru)
