Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi RI Rontok di Bawah 6%

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun menjadi hanya 5,81% triwulan II-2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Sedangkan pertumbuhan di triwulan I-2013 masih di atas 6% atau mencapai 6,02%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, menurunnya angka pertumbuhan ekonomi saat ini salah satunya disebabkan oleh turunnya Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor pertambangan dan penggalian pada kuartal II- 2013 hanya menjadi 1,19% dibanding periode yang sama tahun 2012.


Di semester I-2013 saja, kontribusi PDB dari usaha tersebut tercatat minus 0,70%. Sumber pertumbuhan ekonomi juga sepanjang tiga bulan pertama ini tercatat minus 0,09%.


"Sektor pertambangan masalahnya masih di produksi dan sumur-sumur tua, sementara sumur-sumur baru belum ditemukan dan banyaknya penutupan sumur," ujarnya saat Jumpa Pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (2/8/2013).


Dia menjelaskan, penurunan di sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh penurunan subsektor pertambangan minyak dan gas bumi dan subsektor pertambangan bukan migas masing-masing sebesar 0,02% dan 3,84%.


Selain itu, angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi di kuartal II-2013 melambat hanya di angka 4,67%.


"Perlambatan karena adanya impor barang modal yang tinggi," katanya.


(hen/hen)