Direktur Keuangan Pegadaian Dwi Agus Pramudya mengatakan, minat masyarakat terhadap logam mulia milik Pegadaian memang masih sangat kecil. Hal itu karena masyarakat belum terbiasa menggunakan emas batangan berlogo Pegadaian untuk produk investasinya.
"Masih relatif kecil (penjualannya) daripada emas Antam, yang kita jual jauh lebih kecil. Sudah dipasarkan, kurang dapat informasi mungkin, baru sekitar terjual 10-30 kg, harga sementara sama dengan punya Antam," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat Pegadaian Kramat, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurutnya, pilihan untuk meluncurkan emas batangan berlogo Pegadaian ini dengan maksud memberi pilihan kepada masyarakat dalam berinvestasi. Selain itu, emas batangan Pegadaian ini sebagai alternatif jika logam mulia milik Antam kekurangan pasokan akibat melonjaknya permintaan.
"Kemarin kita melakukan kerjasma dengan Peruri untuk memasarkan emas dengan logo Pegadaian, ini sebagai komplemen dari emas-emas Antam," kata dia.
Namun demikian, Agus mengatakan, masyarakat masih memiliki minat untuk tetap membeli emas batangan milik Pegadaian.
"Minat baik karena ya mereka ini juga mengetahui reputasi Pegadaian masih cukup baik," katanya.
(dru/dru)
