Taksi Express Raup Laba Rp 60 Miliar, Tumbuh 54%

Jakarta - Pengelola layanan transportasi darat merek Express, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) meraup laba bersih Rp 60,5 miliar. Jumlah laba bersih ini meningkat 54% jika dibandingkan laba bersih di periode yang sama pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp 39 miliar. Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan perseroan yaitu Rp 59 miliar.

Naiknya laba bersih ditopang oleh perolehan total pendapatan perseroan per 30 Juni 2013 yang mencapai Rp 331,3 miliar, meningkat 40% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 237 miliar.


“Kinerja keuangan Perseroan semester ini membanggakan, pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan ini berkat keberhasilan strategi ekspansi dan efisiensi Perseroan, selain itu berkat keberhasilan kami menjaga kualitas layanan,” kata Direktur Keuangan Taksi Express David Santoso dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (2/8/2013).


Dia mengatakan, kontribusi terbesar masih didominasi dari taksi reguler yang mencapai 84%. Sisanya dari business Value Added Transportation Business yang didominasi oleh kendaraan Limosin yang berada di Bali, Lombok, Bandung dan Jakarta.


Jumlah armada taksi reguler Express sendiri yang beroperasi hingga saat ini mencapai lebih dari 8.800 unit, yang ditargetkan akan mencapai 10.035 unit sampai akhir tahun nanti.


“Tahun ini kami menargetkan untuk mampu menambah armada reguler kami sebanyak 2.000 unit,” tambah David.


Untuk tahun ini, kata dia, Perseroan menargetkan untuk menambah 5 pool baru di area Jadetabek.


Menurutnya, dari target tersebut, Perseroan sudah mendapatkan 3 lokasi baru untuk pool. Saat ini Perseroan masih mencari lokasi untuk 2 pool. Memang saat ini lokasi pool terbanyak masih berada di Jadetabek. Selain di Jadetabek, Express Group juga memiliki beberapa pool di wilayah lain yaitu di Bali, Lombok, Medan, Surabaya dan Semarang.


Sementara itu, berkaitan dengan tarif baru yang ditetapkan Express Group, David menjelaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi keuangan Perseroan.


Hal ini karena Express Group menerapkan skema kemitraan dengan pengemudi, sehingga penetapan tarif baru semata-mata untuk menyesuaikan pendapatan pengemudi dan mempertahankan kesejahteraan individu setiap mitra pengemudi.


Sementara setoran mitra pengemudi kepada Perseroan nilainya masih tetap dan tidak ikut dinaikkan.“Kami tetap akan fokus pada peningkatan layanan untuk pelanggan kami. Kami yakin dengan konsistensi ini ke depan kinerja keuangan Perseroan juga terus meningkat, apalagi bisnis taksi di Indonesia masih sangat potensial,” jelasnya.


(ang/ang)