Ini Alasan Garuda Ngotot Terbang Non-Stop Jakarta-London

Jakarta - PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) memundurkan rencana buka penerbangan non-stop Jakarta-London akibat tingkat kekerasan landasan Bandara Soekarno-Hatta yang tidak memadai. Kenapa Garuda tetap ingin lakukan penerbangan non-stop itu?

Jika melakukan penerbangan non-stop maka Garuda harus terbang kapasitas penuh maka B 777-300ER milik maskapai penerbangan plat merah itu memerlukan kekerasan landasan (pavement classification number/PCN) 132 R/D/W/T, sedangkan saat ini PCN landasan di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.


Selain itu, penerbangan Jakarta-London harus ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam sehingga bahan bakar alias avtur yang dibawa pun harus penuh membuat pesawat itu jadi lebih berat. Jika Garuda tidak terbang non-stop ke London alias melakukan transit minimal satu kali, maka avtur yang dibawa tidak terlalu berat dan Garuda bisa tetap terbang ke London.


"Garuda inginnya non-stop karena supaya unik. Di industri manapun harus ada keunikan. Industri ini kan bersaing. Kita harus beda dengan yang lain," kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Pujobroto kepada detikFinance, Jumat (2/8/2013).


Selain itu, kata Pujobroto, permintaan untuk terbang langsung ke London dari Jakarta sangat tinggi. Banyak penumpang yang ingin terbang langsung tanpa transit.


"Selama ini kan banyaknya selalu berhenti dulu. Nah, kalau terbang secara langsung ini bisa jadi rute tercepat dari Jakarta ke Eropa, ini direct (langsung)," jelasnya.


Selain bahan bakar yang harus penuh, B 777-300ER rute Jakarta-London juga harus mengangkut 314 penumpang (8 kelas satu, 38 kelas bisnis, 268 kelas ekonomi) dan kargo sebanyak 11 ton (maximum take-off weight seberat 351.534 kg) supaya bisa menghasilkan keuntungan. Jika kurang dari itu maka bisa kena rugi besar.


"Kalau Garuda tetap terbang ke London (secara non-stop) dengan kondisi landasan seperti saat ini, maka dalam setiap penerbangan Garuda harus mengurangi jumlah penumpangnya hingga 39 orang, dan tidak dapat mengangkut kargo sebanyak sekitar 11 ton dan hal ini akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi Garuda," kata Pujo.


Semula Garuda akan melayani penerbangan non-stop Jakarta-London lima kali dalam seminggu, berangkat dari Jakarta pukul 00.55 LT, tiba di London (Gatwick) pukul 08.30 LT; dan berangkat dari London pukul 10.00 LT, tiba di Jakarta pukul 06.15 LT keesokan harinya.


Dengan penundaan tersebut, maka Garuda Indonesia akan mulai melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke London pada bulan Mei 2014 setelah adanya penguatan atau peningkatan PCN landasan di Soekarno-Hatta.


PT Angkasa Pura (AP) II mengaku memang tengah melakukan penyehatan landasan Bandara Soekarno-Hatta. Namun penyehatan dan penebalan landasan (runway) tidak bisa dilakukan dengan cepat, minimal rampung akhir 2014 nanti.


(ang/dnl)