Wall Street Cetak Rekor Tertinggi Berkat Data Ekonomi dan Stimulus

New York - Indeks Dow Jones dan S&P 500 menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Dua indeks acuan di Wall Street itu melesat berkat data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan stimulus The Federal Reserve.

Bnayak sekali saham yang menguat dengan sepuluh sektor industri di S&P 500 kompak di zona hijau. Saham-saham yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti finansial, industrial dan konsumer rata-rata berakhir positif.


Saham teknologi seperti Google dan Apple juga tak mau ketinggalan, masing-masing naik sekitar satu persen. Saham JPMorgan Chase dan Bank of America di sektor finansial malah naik lebih tinggi lagi di atas dua persen.


Data tenaga kerja dan manufaktur AS yang baru saja keluar melebihi ekspektasi pasar. Indeks Institute for Supply Management (ISM) untuk hasil pabrikan AS naik ke level tertingginya sejak Juni 2011.


"Pembahasan mengenai semester kedua akan lebih baik dari yang pertama sudah mulai terlihat. Data ISM menunjukkan adanya ekspansi di banyak area, itu yang membuat Wall Street melaju hari ini," kata Brian Amidei, managing director dari HighTower Advisors di Palm Desert, California, dikutip Reuters, Jumat (2/8/2013).


Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 128,48 poin (0,83%) ke level 15.628,02, sebuah rekor baru. Sebelumnya, Dow Jones sempat sentuh intraday tertinggi di 15.650,69.


Sementara Indeks The Standard & Poor's 500 menguat 21,14 poin (1,25%) ke level 1.706,87, juga tembus rekor terbaru. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 49,37 poin (1,36%) ke level 3.675,74 tertinggi sejak 13 tahun terakhir.


(ang/ang)