Pertumbuhan Ekonomi Melorot, Saatnya Kencangkan Ikat Pinggang

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2013 hanya mencapai 5,8% atau di bawah rata-rata yang ditargetkan yaitu 6%. Pengusaha mewaspadai hal ini dan menganjurkan agar semua pemangku kepentingan termasuk jajaran pemerintah mengencangkan pinggang.

Pengusaha nasional Sandiaga Uno memprediksikan, lambatnya pertumbuhan ekonomi sekarang ini akan semakin melambat di triwulan III dan IV tahun ini.


"Ini sih pengusaha sudah mengencangkan ikat pinggang, kita melihat perlambatan ini akan semakin terasa di kuartal ketiga dan keempat. Terutama di sektor-sektor yang selama ini tumbuh kencang sekali sudah mulai terlihat perlambatannya. Tapi saya lihat di target perusahaan tidak perlu direvisi," kata Sandi kepada detikFinance, Sabtu (3/8/2013).


Meski dengan kondisi ekonomi dunia yang tengah lesu, Sandi mengharapkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV tidak malah terus menurun. Harapan dari sisi pengusaha, pertumbuhan ekonomi akan berbuah manis pada akhir tahun ini


"Kita harapkan nggak dibawah 5,8. Tapi 5,8 sampai 6% itu realistis," kata Sandi.


Capaian tersebut tidak akan tercipta tanpa ada upaya keras. Sandi mengatakan, banyak yang perlu dibenahi di beberapa sektor perekonomian. Juga dukungan dan koordinasi antara semua pihak, termasuk pemerintah.


"Mengencangkan ikat pinggang itu harus, kita juga butuh dukungan dari semua stakeholders mengenai kenaikan daripada inflasi, juga kita lihat masih ada suatu langkah radikal dalam memotong inefisiensi. Misalnya lama di pelabuhan, itu kan cost juga, perda-perda, membebankan dunia usaha itu harus dipangkas," jelasnya.


Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II-2013. Hasilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bisa mencapai 5,8% (YoY) atau di bawah rata-rata yang ditargetkan yaitu di atas 6%.


(zul/dru)