Ini Dia 7 Perusahaan Migas yang Capai Target Produksi Minyak

Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat sebanyak 7 Kontraktor kontrak Kerja Sama (KKKS) berhasil melampaui target produksi minyak APBNP 2013.

Ketujuh KKKS itu antaralain:



  1. ConocoPhillips Indonesia Ltd berhasil mencapai produksi minyak sebesar rata-rata 34.867 barel per hari dari target dalam APBNP 2013 sebesar 32.890,

  2. Vico Indonesia berhasil memproduksi minyak sebanyak 13.740 barel per hari dari target 13.010 barel per hari,

  3. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatra) berhasil memproduksi minyak sebesar 6.841 barel per hari dari target 6.630 barel per hari,

  4. PHE ONWJ berhasil memproduksi minyak sebesar 38.996 barel per hari dari target 38.080 barel per hari,

  5. Chevron Pacific Indonesia berhasil memproduksi minyak sebesar 323.014 barel minyak per hari dari target 319.430 barel per hari

  6. Medco E&P Indonesia ( Rimau) berhasil memproduksi minyak sebesar 14.086 barel per hari dari target 14.060 barel per hari

  7. ConocoPhillips (Grissik) Ltd berhasil memproduksi minyak sebesar 9.435 barel per hari dari target sebesar 9.430 barel per hari.




Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan terhadap KKKS yang masih belum dapat memenuhi target yang ditetapkan didalam APBNP-2013 maupun target didalam Work, Program and Budget (WP&B) tahun 2013, maka para KKKS tersebut segera meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi target yang ditetapkan.

"Kinerja yang belum mencapai target agar segera ditingkatkan agar target produksi minyak nasional juga bisa terlampaui. Apa yang kita lakukan sekarang ini adalah bekerja untuk Negara, untuk kepentingan Nasional karena itu mari kita berkolaborasi dan bekerja bersama-sama," ujar Rudi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/7/2013)


Ia menuturkan sejumlah kendala non teknis seperti proses perizinan di Pemerintah Daerah, penyegelan sumur minyak termasuk masalah pencurian minyak mentah memang masih merupakan persolaan utama dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional.


Rudi berharap para Bupati turut serta mendukung upaya peningkatan produksi minyak nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia.


"Penerimaan negara dari hasil migas tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di wilayah penghasil migas tapi juga dinikmati oleh masyarakat di ujung pulau di Nusantara yang tidak memiliki migas. Karena penerimaan migas langsung masuk dalam rekening Negara dan langsung masuk didalam APBN maka penerimaan migas dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke," katanya.


Ia juga mengatakan penerimaan Negara dari pengelolaan industri hulu minyak dan gas bumi pada semester pertama tahun ini mencapai US$18,7 miliar dari target yang ditetapkan US$ 18,4 miliar untuk setengah tahun pertama.


Sementara produksi minyak pada periode yang sama berhasil mencapai rata-rata 831.118 barel per hari atau 99% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2013 sebesar rata-rata 840.000 barel minyak perhari.


(rrd/hen)