Pernah Ditawar Rp 16 Miliar, Menara Saidah Tak Dijual Sang Pemilik

Jakarta - Menara Saidah masih kerap didatangi oleh para calon pembeli, meski sudah tidak berfungsi sebagai gedung perkantoran sejak 2009. Para calon pembeli biasanya datang untuk menanyakan harga gedung, kondisi gedung, dan pemilik gedung.

"Banyak yang tanya ke saya tentang gedung ini apakah dijual atau tidak, kalau dijual harganya berapa dan siapa pemiliknya. Banyak yang tanya itu," kata salah seorang petugas keamanan gedung Menara Saidah kepada detikFinance di lokasi Menara Saidah pekan lalu.


Petugas yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan posisi gedung Menara Saidah sangat strategis namun bermasalah dengan konstruksi. Ia menuturkan Menara Saidah pernah ditawar hanya seharga Rp 16 miliar oleh calon investor yang berminat, namun ditolak sang pemilik.


"Pernah ditawar Rp 16 miliar, namun ditolak sama pemilik karena tidak dijual," imbuhnya.


Ia mengaku setelah Lebaran tahun ini, Gedung ini akan dipugar dan direnovasi. Setelah itu akan dioprasikan kembali menjadi gedung perkantoran. "Akan ada renovasi setelah Lebaran dan akan difungsikan kembali menjadi gedung perkantoran," katanya.


Petugas itu mengatakan, hingga kini Menara Saidah masih dalam pengawasan Polsek Cawang, Jakarta Timur. Setiap pagi, polisi rutin melakukan kontrol. "Setiap pagi polisi dari Cawang datang, check list, tanda tangan," jelasnya.


Berdasarkan penelusuran detikFinance, pemilik pertama gedung ini adalah PT Mustika Ratu atas nama pengusaha Mooryati Soedibyo. Kemudian berpindah tangan ke keluarga Saidah, kemudian diserahkan kepada Fajri Setiawan, anak kelima Saidah. Setelah dikuasai keluarga Saidah, gedung ini mengalami renovasi besar-besaran salah satunya penambahan jumlah lantai. Saat ini, kepemilikan gedung beralih ke anak bungsu Saidah atau suami dari artis Inneke Koesherawati.


Ikuti terus kisah dan seluk beluk Menara Saidah, hanya di detikFinance.


(wij/hen)