Peternak Hanya Naikkan Ayam 11%, Harga di Pedagang Sulit Dikontrol

Jakarta - Para peternak ayam memastikan hanya menaikkan harga jualnya sebesar 11% per kg dibandingkan harga pekan lalu. Namun harga di tingkat pedagang naik lebih tinggi karena sulit dikontrol, saat ini tembus Rp 45.000/ekor dari Rp 33.000/ekor selama sepekan.

Ketua Umum Pusat Informasi Pasar (Pinsar)/Asosiasi Peternak Unggas se-Indonesia Hartono mengatakan, sejatinya kenaikan harga ayam di pasar saat ini tak ada kaitannya dengan pasokan yang kurang.


"Pasokan cukup dari peternak. Memang harga tak bisa dikendalikan kalau di pedagang," katanya kepada detikFinance, Selasa (2/7/2013)


Menurutnya harga daging ayam di tingkat konsumen yang rasional saat ini adalah Rp 35.000-38.000 per kg. Sementara harga daging ayam di tingkat peternak sebesar Rp 20.500 per kg, telah naik dari pekan sebelumnya Rp 18.800 per kg (11%)


"Kalau dibandingkan dengan daging sapi, kenaikan ayam persentasenya lebih kecil dibandingkan kenaikan daging sapi. Peternak ayam paling efisien, kenaikan paling sedikit," katanya.


Ia berani menjamin harga daging di tingkat peternak menjelang Lebaran nanti tak akan setinggi sekarang. Para peternak akan menambah pasokan hingga 50%, harga ayam di tingkat peternak hanya akan mencapai Rp 18.500 per kg. Sehingga yang perlu dikontrol adalah di tingkat pedagang.


Hartono menuturkan selama ini kesannya peternak ayam harus dipaksa menjual murah produknya. Padahal peternak ayam juga butuh mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan.


"Seakan-akan peternak mencekek konsumen, jadi kalau ada harga ayam Rp 45.000 per ekor itu sudah ketinggian," katanya.


(hen/dnl)