Peternak Sebut Harga Sebutir Telur Lebih Murah dari Biaya Parkir di Jakarta

Jakarta - Peternak ayam dan telur menegaskan harga telur di Indonesia sangat murah, walaupun ada kenaikan harga jelang Puasa dan Lebaran. Harga telur masih lebih murah daripada biaya parkir dan tarif toilet di Jakarta.

Saat ini harga telur di tingkat konsumen sudah menembus sedikitnya Rp 20.000 per kg, sedangkan di tingkat peternak Rp 18.300 per kg. Harga telur di konsumen sudah naik dibandingkan pekan lalu yang masih dijual Rp 15.000-16.000 per kg. Menurutnya walaupun sudah naik, harga telur di Indonesia masih lebih murah di luar negeri yang bisa mencapai Rp 2.000 per butir.


"Masak telur dijual Rp 15.000 per kg, kalau dijual Rp 20.000, setiap kg ada 17 butir, jadi harga sebutir Rp 1.100. Ini masih di bawah Rp 2.000 per butir. Di Jakarta Rp 2.000 dapat apa? Parkir," katanya kepada detikFinance, Selasa (2/7/2013).


Ia mengatakan saat ini harga pokok produksi (HPP) telur peternak Rp 16.250 per kg dijual ke pedagang Rp 18.300, setelah itu dijual ke konsumen sedikitnya Rp 2.000 per kg. Biasanya pedagang akan mengambil untung sekitar 20% karena pertimbangan ongkos susut seperti pecah dan lain-lain.


"Di peternak HPP naik, kalau peternak nggak naikkan, peternak rugi. Sekarang ini kalau naik sedikit langsung dikomplain, tapi kalau jatuh harganya nggak dikomplain," kata Hartono.


Tahun ini, para peternak siap memasok 2,4 juta ton per tahun secara nasional. Rata-rata produksi telur oleh peternak mencapai 7.000 ton per hari


"Jadi rata-rata produksi 7.000 ton per hari. Atau ada pasokan 200.000 ton per bulan, untuk Puasa dan Lebaran ini akan ada kenaikan pasokan 5%," katanya.


(hen/dnl)