Mandiri Sekuritas: IHSG Masih Akan Melemah

Jakarta -Indeks saham Amerika Serikat (AS) kembali membukukan penguatan, menjelang pernyataan The Fed perihal kebijakan lanjutannya. Pada penutupan semalam, indeks Dow Jones menguat +70,26 poin (+0,45%) ke level 15.820,93. Sementara indeks regional Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang hari ini dibuka menguat +1,06% ke level 14.721,94. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan naik +0,63% ke posisi 1.976. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia berbalik arah melemah, setelah tiga hari berturut-turut membukukan penguatan. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil melemah -2,26% ke angka US$93,04 per barel. Senada dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami pelemahan -0,78% ke level US$1.271,10/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, pelemahan rupiah semakin dalam, menyusul isu tapering The Fed yang semakin kuat. Sementara defisit neraca perdagangan berjalan Indonesia di kuartal ketiga turun menjadi US$8,4 miliar atau 3,8% dari pendapatan domestik bruto (PDB) kuartal ketiga.

Meski masih diatas prediksi Bank Indonesia (BI) sebelumnya, yang memperkirakan bisa 3,4% dari PDB, namun angka itu masih lebih baik dibanding kuartal kedua 2013 yang mencapai US$9,9 miliar atau 4,4% dari PDB. Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan, IHSG masih berpotensi melemah setelah membentuk new low dan seller masih mengendalikan perdagangan. Kisaran perdagangan hari ini akan berada dalam support 4.270/4.240 dan resistance 4.346. (ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!