Perusahaan Media Milik Bakrie Dapat Utang Rp 2,3 Triliun

Jakarta -PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan dapat pinjaman US$ 230 juta (Rp 2,3 triliun) dari Credit Suisse AG cabang Singapura. Pinjaman tersebut masih dalam proses penarikan.

Menurut Corporate Secretary Visi Media Asia Neil R. Tobing, penandatanganan credit Agreement itu sudah dilakukan pada 1 November 2013 lalu.


"Saat ini kami sedang dalam proses memenuhi syarat-syarat penarikan fasilitas kredit berdasarkan credit agreement tersebut," katanya dalam keterbukaan informasi di situs resmi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/11/2013).


Pinjaman tersebut dijamin oleh PT Asia Global Media, PT Redal Semesta, PT Lativi Mediakarya, PT Viva Media baru, PT Intermedia Capital, PT Cakrawala Andalas Televisi, dan PT Digital Media Asia.


Sementara Credit Suisse AG cabang Singapura selain menjadi pihak pemberi pinjaman, juga berperan sebagai arranger, facility agent, security agent, dan offshore account bank. Sedangkan Credit Suisse International akan bertindak sebagai hedge counterparty.


Sebelumnya, salah satu anak usaha Grup Bakrie itu memang sudah berniat cari utang untuk membayar utang perusahaan yang akan jatuh tempo pada Februari 2014 mendatang.


Direktur Keuangan Visi Media Charlie Kasim menyebutkan, saat ini perseroan punya utang senilai US$ 80 juta kepada Deutsche Bank yang akan jatuh tempo pada Februari 2014 mendatang. Kisaran bunganya saat ini mencapai 9%. Untuk bisa melunasi utangnya itu, perseroan mencoba mencari pinjaman perbankan senilai US$ 90 juta.


"Total utang US$ 80 juta ke Deutche Bank. Itu jatuh tempo Februari 2014. Kita berusaha cari pinjaman sekitar US$ 90 juta," kata Charlie usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) awal bulan lalu.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!