Pesawat yang tinggal landas di Helsinki, Finlandia, itu terpaksa membatalkan kepergiannya menuju Tokyo setelah salah satu pilotnya melihat ada peringatan tanda bahaya di kokpit.
Kerusakaan ini hanyalah salah satu dari daftar panjang masalah yang pernah dihadapi Dreamliner. Sudah banyak Dreamliner yang dilarang terbang, kebanyakan gara-gara masalah di sistem aki.
Sistem pengawas mesin di pesawat tersebut memberikan peringatan mengenai sistem kelistrikan pesawat tersebut dan akhirnya kembali ke Helsinki.
"Setelah mendarat kami mengganti aki dan sistem pengisiannya, sekarang pesawat kembali beroperasi normal," kata juru bicara JAL seperti dikutip AFP, Senin (11/11/2013).
JAL bersama saingannya, All Nippon Airways (ANA), merupakan maskapai yang mengoperasikan 787 terbanyak di dunia. Kedua sudah menderita cukup banyak gara-gara masalah aki pada pesawat pabrikan Amerika Serikat (AS) tersebut.
April lalu, Boeing sudah melakukan berbagai tes atas masalah pada pesawat tersebut. Namun sampai saat ini Boeing belum mampu menemukan akar masalah kelistrikan tersebut namun akan memodifikasi pesawatnya supaya hal tersebut tidak terjadi lagi.
Modifikasi yang dilakukan adalah mendesain ulang aki dan sistem pengisiannya serta menambah kotak besi yang menutup kedua bagian itu supaya tidak terbakar.
Meski demikian, pesawat-pesawat Dreamliner masih terus mengalami gangguan, termasuk juga di sensor tekanan udara dan rem pesawat.
JAL juga sebelumnya pernah batal terbang ke Moskow dan harus kembali ke Tokyo karena toilet pesawat tidak bisa disiram.
(ang/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
