Adapun bank asing yang memberikan pinjaman tersebut adalah Bank of America Merrill Lynch, Bank of India, dan Intesa Sanpaolo SpA. Utang atau pinjaman ini berjangka waktu 5 tahun dan besaran bunganya adalah LIBOR + 6 per tahun.
Direktur Utama Energi Mega Persada Imam Agustino mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian besar pinjaman sebelumnya, sehingga dengan pinjaman baru ada penghematan beban biaya bunga secara signifikan.
"Dengan mendapatkan loan (pinjaman) sindikasi ini, untuk tahun depan dapat kita dapat menghemat beban bunga sampai US$ 26 juta per tahun. Ini berdampak kepada profit atau keuntungan kita tahun depan," kata Imam dalam jumpa pers di Otel Lobby Bakrie Tower, Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Imam menyebutkan, pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk melunasi utang dari ND Owen sebesar US$ 290 juta, yang suku bunganya tinggi, yaitu 17% dan naik hingga 20%.
"Pinjaman US$ 203 juta ini untuk bayar sebagian utang ND Owen. Kita membayar lebih awal karena suku bunga agak tinggi ya," kata dia.
Selain itu, sebelumnya perseroan juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 90 juta untuk working capital perseroan. "Sebelumnya sudah ada pinjaman US$ 90 juta dari agen Bank of New York yang ini untuk working capital," cetusnya.
(drk/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
