Ikan Tuna Sirip Biru, Harga Mahal dan Terancam Punah

Jakarta -World Wide Fund (WWF) Indonesia buka suara atas kondisi populasi ikan tuna di Indonesia dan dunia. Menurut data WWF Indonesia, populasi ikan tuna dari tahun ke tahun semakin berkurang khususnya ikan tuna sirip biru (bluefin).

Koordinator Perikanan Tangkap WWF Indonesia Abdullah Habibie menjelaskan bila populasi ikan tuna sirip biru di perairan dunia dan Indonesia mulai sedikit bahkan terancam punah.


"Ikan tuna sirip biru atau bluefin terancam punah," ungkap Habibie kepada detikFinance, Sabtu (12/04/2014).


Menurut data WWF Indonesia, populasi tuna sirip biru di Indonesia menunjukkan penurunan jumlah tangkapan secara signifikan dalam hampir empat dekade terakhir ini. Data dari Perikanan Samudera Besar yang melakukan penangkapan ikan tuna di Samudra Indonesia menunjukkan penurunan hook rate (jumlah ikan tertangkap per seratus mata pancing) dari koefisien 2,2 pada tahun 1977 menjadi sekitar 0,3 pada tahun 2010 hingga saat ini.


"Lebih spesifik, spesies ini memiliki distribusi berada pada perairan dalam. Sehingga memiliki lebih banyak kandungan lemak, membuat penikmat sashimi lebih memiliki spesies ini dibanding spesies tuna lainnya. Permintaan yang lebih banyak dan harga yang lebih tinggi dari konsumen menyebabkan usaha penangkapan dilakukan lebih intensif, bahkan hingga melakukan pemalsuan dokumen untuk bisa menjual spesies ini meskipun skema kuota dan keterlacakan sebagai salah satu bentuk usaha melawan IUU (illegal, unreported, unregulated) fishing diimplementasikan," tuturnya.


Karena alasan itulah, WWF Indonesia mendorongkan adanya pelarangan penangkapan ikan tuna sirip biru. Harapannya, ketika jumlahnya sudah berlimpah kembali, pemanfaatan untuk spesies ini bisa dilakukan kembali.


"Jika pengelolaan perikanan dibiarkan tetap seperti ini, maka dikhawatirkan semua jenis bota di laut (termasuk ikan) akan habis pada 2048 menjadi kenyataan, dimana hal ini seharusnya kita hindari karena dapat merugikan kesejahteraan nelayan dan keamanan pangan dunia," jelasnya.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!