Jumlah Pengangguran Membludak di Amerika dan Eropa

Paris -Tingkat pengangguran di negara-negara maju makin bertambah di akhir Februari lalu. Padahal ekonomi di negara-negara maju ini masih bisa naik tipis.

Berdasarkan data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dikutip AFP, Kamis (10/4/2014), tingkat pengangguran di negara-negara maju bertambah 0,1% menjadi total 7,6% dibandingkan posisi di bulan sebelumnya.


Tingkat pengangguran yang bertambah paling banyak adalah di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Padahal dalam tiga bulan terakhir angka pengangguran ini sudah turun.


Masih tingginya jumlah orang tak punya pekerjaan ini merupakan warisan dari krisis finansial dan utang Uni Eropa yang tak kunjung berakhir.


The OECD menyatakan ada tambahan 11,4 juta orang yang menganggur di 34 negara hasil survei mereka sejak krisis finansial terjadi di Juli 2008.


Angka tersebut sudah turun sekitar 3,8 juta orang sejak mencapai titik tertingginya di April 2010. Berkuranganya tingkat pengangguran ini terutama karena kestabilan politik di negara masing-masing.


Namun tetap saja jumlah totalnya masih sebanyak 46 juta tak punya pekerjaan di dunia saat ini. Selain di AS, jumlah pengangguran juga melonjak di Belanda, Prancis, dan Italia


Korea Selatan juga mengalami lonjakan pengangguran, naik 0,7% menjadi 3,9%. Tapi OECD menegaskan banyaknya pengangguran di negeri ginseng itu karena tingginya pertumbuhan ekonomi dan makin banyak orang keluar kerja demi cari karir baru di tempat lain.


Tingkat pengangguran di Spanyol justru mulai berkurang meski masih tinggi, turun 0,2% menjadi 25,6%


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!