Jabar Bakal Punya Bandara Modern Baru Pengganti Husein Sastranegara

Jakarta -Pemerintah sedang mengembangkan bandara baru pengganti Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat. Bandara baru yang dibangun adalah Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Bandara Kertajati dikonsep sebagai pintu masuk Jabar menggantikan bandara lama.

"Majalengka untuk pintu gerbang Jawa Barat. Itu harus dibangun," kata Direktur Kebandarudaraan, Kementerian Perhubungan, Bambang Tjahjono kepada detikFinance di Kemenhub, Jakarta, seperti dikutip Kamis (10/4/2014).


Untuk pembangunan dan pengembangan bandara baru di Majalengka ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar. Kemenhub bertugas membangun fasilitas kebandarudaraan seperti runway (landasan pacu), taxi way (jalur dari atau ke parkir pesawat-landasan), apron (parkir pesawat) hingga menara Air Traffic Center (ATC). Sedangkan Pemda Jabar bertugas menyediakan lahan dan pembangunan terminal.


"Terminalnya tanya Jawa Barat. Sisi udara pemerintah pusat, sisi darat pemerintah daerah," jelasnya.


Kemenhub saat ini sedang membangun runway untuk Bandara Kertajati. Proses pembuatan runway telah mencapai 40%. Ditargetkan pembangunan runway baru Bandara Kertajati selesai pada tahun 2015.


"Pemerintah serius bangun Kertajati, landasan sudah mencapai 40%. Kita diam-diam saja bangun. Sebagian lahan sudah clear," sebutnya.


Untuk membangun Bandara Kerjati diperlukan dana hingga Rp 5,5 triliun. Ketika beroperasi, bandara baru ini memiliki kapasitas sama dengan kondisi bandara Bandara Soekarno Hatta saat ini.


"Itu bisa kapasitas dengan Cengkareng sekarang 50-60 juta. Landasan segede Cengkareng," ujarnya.


Saat proses kontruksi telah tuntas dan bandara siap digunakan, akan dilakukan pemindahan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati. Untuk pengoperasian Bandara Kertajati, Kemenhub berencana menunjuk PT Angkasa Pura II (Persero) dan Pemda Jabar.


"Kalau Kertajati inginnya dikelola Pemda dan AP II. Karena kita harus tutup Bandung. Kalau Bandung nggak ditutup siapa yang mau terbang dari sana. Maka AP II harus diajak," jelasnya.


(feb/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!