Mendag Lutfi Beberkan Alasan Jepang Gugat RI ke WTO

Bogor -Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bercerita alasan negara Jepang berniat gugat Indonesia ke World Trade Centre (WTO) terkait pelarangan ekspor tambang mentah. Jepang melaporkan RI ke WTO karena mendapatkan tekanan dari salah satu produsen otomotif terbesar Jepang Mitsubishi.

Diketahui Mitsubhisi menyerap nikel sebagai bahan baku utama di sektor otomotif yang cukup besar. Data dari Kementerian Keuangan Jepang tercatat, Jepang mengimpor 3,65 juta ton bijih nikel tahun 2011. Dari jumlah itu sebanyak 1,95 juta ton atau 53% berasal dari Indonesia.


"Ini ada Mitsubishi bisa tiap hari datang ke kantor pemerintah Jepang jam 9 pagi. Dibayar anak buahnya 1 untuk mengetuk pemerintah Jepang bagaimana nasib 4.000 karyawan dia (Mitsubishi). Ini dilakukan setiap hari, di manapun dan kapanpun," kata Lutfi saat berdiskusi dengan media di Wisma Jatiluwuk Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikutip Minggu (13/04/2014).


Menurut Lutfi, cara yang dilakukan Mitsubsihi ini bisa menimbulkan tekanan terhadap pemerintah Jepang. Sehingga mau tidak mau Jepang akan menggugat Indonesia ke WTO.


"Sehingga pemerintah Jepang tidak bisa menahan. Kita tentunya ingin mesti ada notifikasi dulu ke Jepang. Jadi kira-kira Jepang menuu ke sana (WTO)," imbuh pria yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Jepang


Padahal bila pemerintah Jepang tidak mendapatkan tekanan, Lutfi optimistis upaya penyelesaian masalah antara Jepang dan Indonesia bisa dilakukan melalui jalur diplomasi.


"ini suatu proses yang mesti kita kerjakan. Pengalaman saya (saat jadi Duta Besar RI untuk Jepang) di Tokyo selama 3,5 tahun, pemerintah Jepang sangat tidak mau membawa hal-hal seperti ini kepada penyelesaian dispute settlement ke WTO. Karena Jepang ingin menyelesaikan dengan baik-baik," jelasnya.


(wij/zul)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!