Investor Saham Trauma dengan Pemerintahan Koalisi

Jakarta -Pelaku pasar modal punya pengalaman buruk dengan pemerintahan koalisi. Dengan hasil hitung cepat alias quick count Pemilu Legislatif yang menyatakan tidak ada partai dengan suara mayoritas, investor pun hengkang dari lantai bursa.

Menurut Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing, dengan tidak adanya partai pemegang suara mayoritas maka harus ada koalisi untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia (RI) pada Pemilu Presiden Juli mendatang.


"Kekhawatiran pelaku pasar adalah ekspektasi tidak tercapai, yaitu ada partai yang bisa memenangkan suara mayoritas," katanya kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).


Karena jika tidak ada partai yang bisa mayoritas maka harus ada koalisi. Sementara investor sudah melihat bagaimana hasil pemerintahan koalisi dalam lima tahun terakhir ini.


Pagi tadi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 145 poin pasca Pemilu Legislatif kemarin. Hasil hitung cepat alias quick count memberikan ketidakpastian situasi di pasar.


Membuka perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG terjun bebas 145,466 poin (2,96%) ke level 4.775,938. Indeks LQ45 menukik 35,013 poin (4,19%) ke level 800,890.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!