Jual Saham Rp 190 Ribu, 'Twitter' Tiongkok Raup Rp 3,8 Triliun

Jakarta -Jejaring sosial mirip Twitter buatan China, Weibo, menetapkan kisaran harga saham perdananya sebesar US$ 17-19 per lembar atau sekitar Rp 17-19 ribu. Dengan harga sebesar itu, Weibo bisa meraup dana sekitar Rp 3,8 triliun.

Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (12/4/2014), saham yang akan dilepas ke pasar sebanyak 20 juta lembar. Dalm laporan yang disampaikan ke Securities and exchange Commission (SEC), Weibo menyebut punya 129,1 juta pengguna aktif di akhir Desember dengan omzet sebesar US$ 188 juta (Rp 1,8 triliun) di akhir 2013.


"Sebagai penghubung masyarakat China, Weibo telah menarik berbagai pengguna, termasuk orang-orang biasa, selebritas dan tokoh masyarakat lainnya, begitu pula organisasi seperti media, bisnis, instansi pemerintah dan badan amal," kata Weibo dalam laporannnya ke SEC.


"Kami berharap pemasukan iklan dan omzet bisa bertambah di tahun-tahun berikutnya," ujarnya.


Pasar internet di China sudah berkembang pesat dengan pengguna aktif yang mencapai 500 juta. Gara-gara Facebook dan Twitter dilarang di China, banyak perusahaan lokal yang akhirnya meluncurkan jejaring sosial sendiri.


Selain Weibo, perusahaan China lainnya yang akan nongkrong di bursa Paman Sam adalah vendor jual beli online Alibaba Group Holding.


Penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) Alibaba ini diperkirakan mencapai US$ 15 miliar atau setara Rp 150 triliun. Bisa jadi ini IPO terbesar kedua setelah Facebook.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!