Meski Tarif Angkutan Kapal Dinaikkan, Pelni Ngaku Masih Merugi

Jakarta -PT Pelni (Persero) berencana menyesuaikan tarif angkutan kapal laut kelas ekonomi hingga rata-rata 20%. Ditargetkan kenaikan ini mulai berlaku paling cepat pada pertengahan Mei 2014. Meski akan ada kenaikan tarif 20%, Pelni mengklaim masih mengalami kerugian.

Kenaikan tarif hanya memperkecil porsi kerugian akibat tingginya beban operasional dan minimnya jumlah penumpang.


"Kita nggak untung. Kita hanya mengurangi kerugian yang ada. Kita lihat baru diproses. Kita belum terima SK dari pak Menteri," kata Direktur Utama Pelni Syahril Japarin saat sosialisasi penyesuaian tarif di Hotel All Seasons Gajah Mada, Jakarta, Kamis (10/4/2014).


Diakui Syahril Pelni tidak bisa menaikkan tarif terlalu tinggi agar bisa menutupi beban operasi. Jika kenaikan dipaksakan terlalu tinggi, pengguna transportasi kapal bakal lari ke moda pesawat.


"Nggak mungkin naik tarif mengcover produksi. Nanti pengguna kapal lari ke pesawat. Kita tentukan yang masih bisa diterima penumpang," jelasnya.


Syahril menjelaskan proses pembahasan dengan Kemenhub masih berlangsung. Selama masih menunggu izin, Pelni akan melakukan sosialisasi penyesuaian tarif kepada pengguna jasa.


"Sekarang proses persetujuan pak Menteri. Diskusi sudah berjalan panjang. Kita nggak hanya minta kenaikan. Detail pembahasan juga dilakukan. Saat ini masuk pra sosialisasi," paparnya.Next


(feb/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!