RI Juga Rajin Impor Ikan Tuna, Ini Jenisnya

Jakarta -Selain rutin mengekspor ikan tuna ke negara lain, Indonesia ternyata rutin mengimpor ikan tuna setiap tahun. Impor dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan industri ikan tuna kaleng di dalam negeri. Setelah itu hasilnya akan direekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara ASEAN lainnya.

"Terutama kita impor bahan baku untuk keperluan industri, kemudian kita ekspor. Kita lakukan termasuk untuk tuna juga," ungkap Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).


Menurut data terakhir KKP di tahun 2012 ada tujuh komoditas tuna yang diimpor Indonesia. Yaitu Oth tuna, excl. fillets, livers & roes dengan volume 87.750 kg dan nilai US$ 53.818.


Kemudian tuna Albacore/longfinned, excl.fillet dengan nilai impor US$ 440.375 yang beratnya mencapai 50.750 kg. Tuna Yellowfin, excl.fillet, liver yang beratnya mencapai 870.890 kg dengan nilai impor US$ 1,9 juta.


Selain itu, Skipjack or stripe-bellied bonito, excl dengan nilai impor US$ 2,6 juta yang berat impornya 1,2 juta kg. Tuna Bigeye, excl.fillets, livers dengan berat mencapai 8.612 kg dengan nilai impor US$ 247.225.


Lalu Oth tuna, excl.fillets, livers & roes yang nilai impornya US$ 149.574 dengan berat 24.730 kg. Frozen fillets of tuna, skipjack dengan berat 102.598 kg senilai US$ 255.350. Secara total nilai impor ikan tuna impor selama tahun 2012 mencapai US$ 5,7 juta dengan berat 2.520.730 kg.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!