Hatta: Mobil Murah Sudah Dapat Insentif, Jangan Beli BBM Subsidi

Jakarta -Pemerintah mengkhawatirkan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dapat sebanyak 48 juta kiloliter (KL) melonjak tahun ini. Karena itu pengendalian konsumsi BBM subsidi diperlukan.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengingatkan, mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) tidak seharusnya menggunakan BBM bersubsidi.


LCGC telah diberikan sejumlah insentif fiskal oleh pemerintah, sehingga harganya bisa terjangkau oleh masyarakat.


"Kan mobilnya sudah dapat insentif, jangan nubruk SPBU lagi beli BBM murah yang disubsidi," kata Hatta di kantornya, Jakarta, Jumat (11/4/2014)


Hatta menuturkan, kementerian teknis harus dapat menjaga pengendalian konsumsi BBM subsidi dari LCGC. Bila tidak, maka akhir tahun konsumsi BBM subsidi akan kembali melonjak.


"Konsumsi untuk BBM-nya itu harus bisa ditekan agar tidak melonjak," ujarnya.


Sejauh ini, sampai dengan triwulan I-2014, menurut Hatta, konsumsi BBM subsidi masih sesuai dengan proyeksi pemerintah. Namun bukan berarti ke depan tidak akan melonjak bila tidak dikendalikan.


"Sekarang masih sesuai dengan konsumsinya. Tapi bukan berati tidak ada ancaman lonjakan ke depan," terangnya.


Saat ini, Kementerian Perindustrian tengah menyiapkan kebijakan untuk pencegahan konsumsi BBM bersubsidi oleh LCGC. Kementerian Keuangan pun terus menagih janji tersebut.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!