Kemenkeu: Pelaku Pasar Saham Berharap 1 Partai Menang Dominan

Jakarta -Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif ternyata jauh dari perkiraan pelaku pasar modal. Dampaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik tajam 155 poin akibat maraknya aksi jual.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (DJPU Kemenkeu) Robert Pakpahan menuturkan, pelaku pasar saham memang berharap ada satu partai yang menang dengan dominan. Namun hasilnya berkata lain. PDIP yang menduduki nomor satu, hanya memperoleh suara sekitar 20% dalam hitung cepat atau quick count.


"Mungkin tadi market mengharapkan satu partai yang (menang) dominan," ujar Robert di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/4/2014)


Sebab, bila satu partai menang dominan menandakan anggota legislatif nantinya juga akan dominan. Sehingga dalam kebijakan pemerintah bisa lebih kondusif menjalankannya. Berbeda dengan koalisi.


"Kalau dominan sehingga lebih gampang untuk mengambil keputusan. Sementara untuk sekarang kan harus ada koalisi," jelasnya.


Robert berharap ini hanya bersifat sementara dan kembali membaik esok hari. Indikasinya terlihat pada fundamental ekonomi secara keseluruhan yang sebenarnya baik.


"Nggak tahulah mudah-mudahanan saya lihat bersifat temporary kan fundamental ekonominya juga tidak berubah cuma pasar ya begitu reaksinya. Mungkin itu cuma sesaat," kata Robert.


Seperti diketahui membuka perdagangan pagi tadi, IHSG anjlok 92,091 poin (1,87%) ke level 4.829,313 pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin.


Menutup perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG menukik 155,675 poin (3,16%) ke level 4.765,729. Sementara Indeks LQ45 terjun 32,670 poin (3,91%) ke level 803,233.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!