Pertama Kali di Dunia, Bursa Saham Seni dibuka di London

London -Bayangkan sebuah lantai bursa tapi isinya benda-benda unik karya seniman, semacam galeri seni. Nah, benda-benda seni yang ada di galeri itu harganya mahal, sehingga pengunjung diperbolehkan membeli sebagian sahamnya.

Itulah gambaran kecil di 'Gallery 2.0' yang baru saja dibuka di London, Inggris. Orang di balik ide baru ini adalah Tom-David Bastok pendiri My Art Invest.


Saat galeri investasi itu dibuka di East London, Kamis kemarin, banyak pengunjung atau bisa dibilang investor yang memadati galeri tersebut seolah-olah sedang ada penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).


Beberapa karya seni yang dipajang di sini berasal dari seniman jalanan terkenal seperti Shepard Fairey sampai Banksy. Bastok mengaku ia melakukan cara ini supaya karya seni bisa dinikmati bersama, dan tidak menjadi hak penuh satu kolektor saja.


"Saya ingin menerapkan demokrasi terharap karya seni. Bagi saya, sangat, sangat, sangat penting semua orang bisa menikmati karya seni dan membelinya," kata Bastok kepada Reuters, Sabtu (12/4/2014).


Jadi cara kerjanya begini, investor yang berniat membeli sebuah karya seni bisa membeli sahamnya dengan nilai paling rendah 5 pound (Rp 100.000). Para pengunjung akan dipinjam iPad begitu memasuki galeri supaya bisa mengecek harga dan langsung membeli sahamnya.


Si pembeli boleh membawa pulang karya seni itu tergantung dengan kepemilikan sahamnya. Contohnya, jika ia membeli 25% saham dari lukisan Obey buatan Fairey, maka ia boleh menyimpannya selama tiga bulan atau seperempat tahun di rumahnya.Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!