Foxconn Dianggap Belum Serius Investasi di Indonesia

Bogor -Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menganggap produsen perangkat telepon seluler Foxconn belum serius berinvestasi di Indonesia. Apa alasannya?

"Menurut saya pribadi Foxconn serius atau tidak? Saya baru bisa menyampaikan orang itu serius ketika mereka datang ke BKPM (Badan koordinasi Penanaman Modal) dan meminta izin usahanya," ungkap Lutfi saat berdiskusi dengan media di Wisma Jatiluwuk Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/04/2014).


Salah satu alasannya adalah hingga kini belum terlihat adanya keinginan Foxconn membangun pabrik produksi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Jakarta. Padalah sebelumnya Foxconn telah melakukan MoU dengan Premprov DKI Jakarta.


Lutfi beralasan masih mandeknya pembangunan pabrik produksi Foxconn di KBN disebabkan karena Foxconn meminta fasilitas lahan gratis. Hal itu yang dinilai menjadi salah satu penghambat Foxconn berinvestasi di Indonesia.


"Kalau saya lihat permintaan tanahnya 200 hektar untuk invetasi. Bahwa tanah industri di Jakarta adalah salah satu yang termahal di dunia. Kenapa? karena infrstrukturnya kelas dunia kan dan yang paling hebat itu adalah marketnya atau pasarnya paling mapan. Investasi itu datang macam-macam karena insentif atau iklim invetasi," jelasnya.


"Tetapi insentif yang diberikan Jakarta itu adalah pasarnya yang besar. Kalau mereka minta tanah gratis 200 hektar itu berapa nilai tanahnya. Satu meter di Kerawang saja sudah hampir Rp 1 juta/hektar kalau 200 hekar itu Rp 200 miliar," tuturnya.


Sehingga ia bisa memastikan tujuan Foxconn datang ke Indonesia hanya baru sebatas melihat peluang investasi.


"Saya katakan baru bisa mengatakan seorang investor serius kalau mereka datang ke BKPM untuk meminta izin tetapi sebelum itu anggap aja mereka masih lihat-lihat," cetusnya.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!