Bank Asing Ini Sebut Jokowi Effect Belum Ampuh

Jakarta -Hasil penghitungan kepercayaan konsumen Indonesia oleh ANZ-Roy Morgan turun 1,9 poin menjadi 150,6 poin di Maret 2014. Kepercayaan konsumen ini masih akan turun karena ketidakpastian hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin.

Pada Maret lalu, terjadi 'Jokowi Effect' yaitu sentimen yang muncul setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendeklarasikan dirinya jadi calon presiden di Pemilu Presiden Juli mendatang.


Mengutip hasil survei ANZ-Roy Morgan, 'Jokowi Effect' mungkin tidak sepenuhnya tertangkap karena konfirmasi mengenai pencalonannya baru diumumkan pada pertengahan bulan Maret, tepatnya tanggal 14 Maret.


"Ketidakpastian mengenai pencalonannya mungkin saja menyebabkan turunnya sentimen, terutama daerah pedesaan di awal bulan," kata ANZ Chief Economist Asia-Pacific, Glenn Maguire, dalam hasil risetnya, Kamis (10/4/2014).


Di bulan Maret, 79% dari masyarakat Indonesia (turun 3% dari bulan Februari) memperkirakan bahwa Indonesia secara keseluruhan akan mengalami masa yang baik secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan dan 20% (naik 3%) menyatakan akan mengalami masa yang buruk.


Selain itu, 88% (turun 2%) dari masyarakat memperkirakan bahwa Indonesia akan terus mengalami masa yang baik secara ekonomi selama 5 tahun ke depan dibandingkan 12% (naik 2%) yang memperkirakan akan mengalami masa yang buruk.


“Sentimen adalah salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan pengeluaran jangka pendek di ekonomi mana pun; juga bisa merupakan yang paling mudah bergolak. Sangat menarik bahwa keyakinan konsumen Indonesia turun di bulan sebelum akan diadakannya pemilu yang telah dinanti-nanti, di mana tampaknya telah muncul seorang kandidat terdepan," ujarnya.Next


(ang/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!