Ini Tanggapan Menhub Soal Proyek Bandara Kebun Binatang di Jambi

Jakarta -PT Angkasa Pura II (AP II) membangun bandara berkonsep kebun binatang di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi. Namun Menteri Perhubungan EE. Mangindaan masih ragu akan konsep tersebut.

Mangindaan mengatakan, lewat konsep ini, dikhawatirkan para binatang akan terganggu saat pesawat mendarat dan lepas landas.


"Binatang pun terganggu dengan landing (mendarat) dan take off (lepas landas), itu juga harus dipertimbangkan," kata Mangindaan di kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/4/2014).


Karena itu, Mangindaan mengatakan akan mengkaji konsep tersebut. Dia tidak ingin, konsep bandara kebun binatang berpengaruh terhadap faktor keselamatan penerbangan di bandara.


"Nanti kita cek lagi ke AP II. Yang jelas menurut saya terganggu semua," ucap Mangindaan.


AP II memang membangun bandara berkonsep kebun binatang (zoo airport) di Jambi dengan biaya Rp 444 miliar. Bandara ini sudah mulai dibangun.


Rencananya terminal baru dan bandara berkonsep kebun binatang ini akan diluncurkan pada 1 November 2014. Untuk kebun binatangnya, saat ini sudah ada kebun binatang yang sudah jadi dan akan diperluas. Terminal baru ini akan memiliki 1 landasan dan 2 taxiway, dan ditargetkan bisa menampung 1 juta hingga 1,5 juta penumpang per tahun.


Alasan penambahan kapasitas ini adalah, karena jumlah penumpang di bandara tersebut mencapai 1,3 juta pada tahun lalu. Maskapai penerbangan juga makin banyak, antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Susi Air, Citilink, dan Sriwijaya.


Tiap hari jadwalnya akan ada 13 pesawat yang datang dan 13 pesawat yang pergi dari bandara tersebut. "Garuda 3 kali sehari, Lion 6 kali sehari, Sriwijaya 3 kali sehari, dan Citilink 1 kali sehari," jelas Dorma.


Bandara ini, ditargetkan bakal digunakan 5 juta penumpang pada 2017 atau 2018 nanti.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!