Tarif Listrik Naik, PHK di Industri Benang Tak Bisa Dihindari

Jakarta -Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tak bisa dihindari di sektor industri hulu tekstil dan produk tekstil (TPT) seperti pabrik benang dan serat terkait kenaikan tarif listrik industri mulai 1 Mei 2014.

Direktur Industri Tekstil dan Aneka Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ramon Bangun mengatakan kementeriannya masih terus mencari celah untuk mencegah PHK di sektor ini. Bahkan Menteri Perindustrian MS Hidayat sudah melaporkan masalah ini ke Presiden SBY, namun belum ada jawaban.


"Kita sedang bingung, kalau naik sampai 60% pasti akan bermasalah (PHK), kita sedang cari jalan ke luar sedang dipikirkan jalan alternatif, saya juga bingung, kenaikan tarif listrik sampai 60%, belum ada di dunia ini," katanya kepada detikFinance, Kamis (24/4/2014).


Menurut Ramon soal rencana insentif untuk industri hulu TPT seperti insentif perpajakan bukan jalan keluar yang tepat. Alasannya jika biaya produksi naik akibat kenaikan tarif listrik, maka imbasnya kepada keuntungan perusahaan.


"Saya sudah hitung kalau naik 60%, kenaikan biaya di pabrik benang saja sudah 20%. Soal insentif pengurangan pajak, itu kalau sudah untung baru dipajakin, tapi kalau rugi bagaimana, saya juga bingung," katanya.


Ia mengatakan industri hulu TPT banyak menggunakan listrik sebagai sumber energi. Sektor ini menyangkut hampir 1 juta orang secara langsung maupun tak langsung


"Itu kalau saya lihat akan ke sana arahnya (PHK), mau kemana lagi," katanya.


Kementerian ESDM telah menerbitkan aturan terkait kenaikan tarif listrik untuk industri khususnya golongan I-3 khusus perusahaan go public dan I-4. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 9/2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero).


Kenaikan tarif listrik tersebut dilakukan secara bertahap selama dua bulan sekali sampai Desember 2014. Total kenaikan tarif untuk golongan I-3 mencapai 38,9% dan untuk I-4 adalah 64,7%.


Golongan I-3 merupakan industri menengah yang memiliki tegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA. Golongan I-4 merupkan industri besar dengan tegangan tinggi dengan daya 30.000 kVA ke atas.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!