Siap-siap, Harga Daging dan Telur Ayam Akan Naik 1,5%

Jakarta -Harga daging ayam potong dan telur ayam akan naik dalam waktu dekat. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyebut kenaikan harga diprediksi tidak terlalu besar yaitu hanya 1,5%.

Kenaikan harga disebabkan adanya kebijakan yang dibuat Kementerian Perdagangan. Diakui Bayu, Kemendag telah mengeluarkan surat edaran kepada para produsen daging dan telur ayam terkait pembatasan produksi yang diatur secara periodik.


"Naik 1,5%, jadi nggak tinggi. Jadi sudah berjalan dengan kesepakatan antara pemerintah dan pelaku usaha, harga DOC (Day Old Chick/anak ayam umur 1 hari) akan ditentukan batas maksimumnya. Kemudian dari DOC akan dikendalikan yaitu 15% dari pasokan mingguannya," ungkap Bayu saat berdiskusi dengan media di Kantor Kemendag Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (25/4/2014).


Dengan adanya aturan baru ini, Bayu berharap kepada produsen ayam agar mengikutinya. Kebijakan ini dibuat selain untuk mengatur harga ayam di tingkat peternak dan konsumen, juga dapat membantu meredam inflasi yang disebabkan fluktuasi harga daging ayam.


"Sekarang ini akan terjadi kenaikan harga daging maupun telur. Harapannya dengan kenaikan harga yang wajar di tingkat peternak, maka peternak tidak harus menaikan harga terlalau tinggi menjelang Ramadhan dan Lebaran jadi inflasi bisa terkendali. (Tanpa kebijakan ini) Peternak kecil bisa rugi 6-7 bulan, sementara untungnya hanya 5 bulan dan ini yang membuat inflasi terlalu tinggi," paparnya.


Agar serempak dilakukan oleh para produsen ayam, Kemendag akan menggelar sidak ke beberapa sentra di Bandung (Jawa Barat) dan Surabaya (Jawa Timur). Tidak hanya produksi DOC, importasi GPS (Grand Parents Stock/induk ayam) juga akan diatur oleh pemerintah.


(wij/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!