Proyek Terminal Teluk Lamongan Telan Dana Rp 3,4 Triliun

Surabaya -PT Pelindo III akan membangun terminal khusus peti kemas di Teluk Lamongan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dana yang diperlukan untuk proyek ini mencapai Rp 3,4 triliun.

Menurut Dirut Pelindo III Djarot Surjanto, dana ini akan dipenuhi oleh kas internal Pelindo III ditambah dengan pinjaman perbankan. Teluk Lamong adalah yang direncanakan khusus untuk menangani peti kemas dan cargo seluas 386 hektar.


"Bila dibandingkan dengan Tanjung Perak luasnya 350 hektar. Jadi sedikit lebih besar. Kita operasikan peti kemas domestik dan internasional dan untuk curah kering kedelai dan jagung," katanya di hadapan Wakil Presiden RI Boediono di Kantor Pelindo III Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (26/4/2014).


Total kapasitas terminal ini mencapai 5,5 juta teus dan kargo 20 juta ton. Proyek Terminal Teluk Lamong didesain sebagai terminal yang modern dan ramah lingkungan.


"Tahap pertama menyediakan 100 unit truk BBG, ada MoU dengan pertamina untuk keperluan suplai gas, penggunaan solar cell dan wind turbine, penggunaan lampu LED," ujarnya.


Terminal Teluk Lamong juga akan menjadi terminal semi automatic, yaitu semua operasi dikendalikan dari ruang kontrol. Terminal ini akan mulai beroperasi Juni 2014 yang diikuti dengan pelatihan untuk prosedur. Betul-betul berjalan sesuai prosedur pada September 2014.


Sebagai pendukung akses laut, Pelindo III akan melakukan pendalaman dan pelebaran Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Saat ini APBS lebarnya hanya 100 meter dan kedalaman -9 mLWS, kapasitas hanya untuk 27.000 gerakan kapal. Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!