Singapura Masih Jadi Investor Terbesar RI, Diikuti Jepang dan Mauritius

Jakarta -Total investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal I-2014 (Januari-Maret) dilaporkan mencapai Rp 106,6 triliun. Ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) US$ 6,9 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 34,6 triliun.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, investor asing terbesar berasal dari Singapura dengan porsi 18,7% atau US$ 1,3 miliar untuk 467 proyek. Posisi Singapura ini sudah berlangsung selama 5 tahun terakhir (dari tahun 2010).


"Untuk kuartal I-2014. Masih Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia," ungkap Mahendra dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (24/4/2014)


Tahun 2010, investasi dari Singapura adalah US$ 5,01 miliar (30,9%), tahun 2011 sebesar US$ 5,1 miliar (26,3%), tahun 2012 US$ 4,9 miliar (19,8%), dan tahun 2013 US$ 4,7 miliar (16,3%). Tahun 2013 total investasi dari Singapura sama dengan Jepang.


"Singapura tetap paling tinggi sekarang. Sebenarnya yang menjadi investor dari Singapura berasal dari perusahaan AS dan Eropa," jelasnya.


Posisi selanjutnya adalah Jepang dengan porsi 13,9% atau US$ 1 miliar, Mauritus 5,8% atau US$ 400 juta, Korea Selatan 5,1% atau US$ 300 juta dan Australia 4,6% atau US$ 300 juta. Kemudian adalah akumulasi negara lainnya 51,9% atau US$ 3,6 miliar.


"Untuk Mauritius baru naik sampai ketiga besar itu baru sekarang. Itu juga banyak yang berasal dari AS dan Eropa," ujarnya.


Sementara untuk sektor tujuan investor paling besar adalah untuk industri pertambangan. Menurut Mahendra ini adalah investasi dengan spesifikasi untuk penggalian. Berikut rinciannya :



  • Pertambangan: US$ 1,7 miliar (2,4%)

  • Industri Makanan: US$ 800 juta (11,4%)

  • Industri alat angkutan dan transportasi: US$ 600 juta (8,8%)

  • Tanaman pangan dan perkebunan: US$ 600 juta (8,4%)

  • Industri kertas, barang dari kertas dan percetakan: US$ 500 juta (7,5%)

  • lainnya: US$ 2,7 miliar (39,9%)


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!