Tarif Listrik Naik, Pabrik Benang di Tangerang dan Bandung Mulai PHK Karyawan

Jakarta -Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bukan hanya gertak sambal pelaku industri hulu tekstil dan produk tekstil (TPT) seperti benang dan serat. Kini mereka benar-benar mulai merealisasikan PHK menjelang kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri 1 Mei 2014.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan perusahaan benang dan serat atau bahan baku kain tekstil sudah melakukan PHK. Perusahaan yang sudah melakukan PHK di antaranya di Bandung, Purwakarta, dan Tangerang.


"Sudah mulai sekarang, kalau nggak sekarang rugi makin dalam. Dari sekarang mulai dipotongin jumlah karyawan akibat kenaikan TDL tak bisa ditunda sudah pasti, pemerintah tak mau memperpanjang," katanya kepada detikFinance, Kamis (24/4/2014)


Ade mencatat di sektor hulu tekstil ada 100.000 tenaga kerja di sektor ini di seluruh Indonesia. Ia memperkirakan akan ada 10% karyawan yang terkena PHK. Rata-rata satu pabrik benang dan serat memilik karyawan 500 hingga 4.000 orang umumnya pekerja laki-laki termasuk outsourcing dan kontrak.


"Alasannya nggak ada pilihan lain, opsi penghematan listrik sudah dilakukan. Kita sudah kena kenaikan listrik setiap tahun, pernah 10% sekarang sampai 38%," katanya.


Ia mengatakan siang nanti para anggota API akan melakukan rapat besar untuk membahas PHK dan dampak kenaikan tarif listrik. Setelah rapat ini akan ada data-data konkret soal jumlah yang di-PHK.


Seperti diketahui Kementerian ESDM telah menerbitkan aturan terkait kenaikan tarif listrik untuk industri khususnya golongan I-3 khusus perusahaan go public dan I-4. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 9/2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero).


Kenaikan tarif listrik tersebut dilakukan secara bertahap selama dua bulan sekali sampai Desember 2014. Total kenaikan tarif untuk golongan I-3 mencapai 38,9% dan untuk I-4 adalah 64,7%.


Golongan I-3 merupakan industri menengah yang memiliki tegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA. Golongan I-4 merupkan industri besar dengan tegangan tinggi dengan daya 30.000 kVA ke atas.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!