Berdasarkan sumber detikFinance, yang tak mau disebutkan namanya, Jumat (25/4/2014), di kantor OJK Jalan Wahidin Raya, Jakarta. Pemanggilan ini terkait rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Pemanggilan langsung dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. Datang sekitar pukul 09.00 WIB, Gatot bersama stafnya menuju ruangan Muliaman.
Rencana akuisisi BTN oleh Mandiri ini menuai banyak protes. Berbagai respons positif maupun negatif terus bergulir. Ada yang bilang, dengan akuisisi dua perbankan BUMN tersebut, Indonesia akan punya bank besar berskala ASEAN, namun di sisi lain, aksi korporasi pemerintah ini dinilai syarat kepentingan.
Namun, rencana akuisisi yang digagas Kementerian BUMN tak mendapat dukungan dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam.
Dipo mengatakan telah berpesan kepada menko perekonomian, menkeu, menteri BUMN, dirut Mandiri, dan dirut BTN agar tak mengambil kebijakan strategis saat ini. Hal ini berdasarkan arahan Presiden SBY dalam dua kali sidang kabinet beberapa waktu lalu.
"Bahwa menteri dan pimpinan non kementerian pada masa pileg dan dan pilpres dilarang mengambil kebijakan strategis dan berdampak luas ke masyarakat dan membebani pemerintah mendatang," jelas Dipo beberapa waktu lalu.
Dipo mengatakan, rencana akuisisi BTN telah meresahkan masyarakat dan karyawan BTN. Sehingga perlu ditunda sampai ada kejelasan yang menyeluruh dan berpatokan pada peraturan perundangan tentang perseroan terbatas, BUMN, dan perbankan.
"Jadi kalau ini masih lama jangan dibuat dulu, saya minta semua karyawan BTN memahami surat edaran yang kami ungkapkan," kata Dipo.
(drk/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
