JK: Semua Negara Belajar Konversi Elpiji ke Indonesia

Jakarta -Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai Indonesia sukses menerapkan program konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kg. Beberapa negara seperti India, Nigeria belajar ke Indonesia untuk menerapkan program yang sama.

JK termasuk tokoh utama program konversi dari minyak tanah ke elpiji sejak 7 tahun lalu. Ia mengatakan, negara manapun belum pernah ada yang berhasil menerapkan program tersebut secara cepat. Menurutnya, di Indonesia dalam 3 tahun, sebanyak 56 juta kepala keluarga sudah berhasil melakukan konversi.


"3 tahun itu 56 juta dapur, jangan salah. Itu kita konversi, tidak ada yang bisa mencapai ini," tegas JK ditemui di Kantor Pusat PMI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (25/4/2014).


JK mengatakan, bahkan di India dalam setahun baru bisa mengkonversi 500 ribu dapur atau kepala keluarga yang bisa dikonversi. "Di India 500.000 setahun waktu mereka coba. Semua belajar ke Indonesia. Mereka semua datang, Nigeria datang, semua," katanya.


Ia mengatakan penghematan yang didapat dari program konversi ini cukup besar. Menurutnya, minyak tanah yang masih disubsidi pemerintah menghabiskan APBN cukup banyak.


"Dulu itu, pakai minyak tanah 11 juta kiloliter sekarang 1 juta. Sekarang harganya Rp 6.000 per liter. Rp 6.000 kali 10 juta itu Rp 60 triliun penghematannya," kata JK.


Namun pihak PT Pertamina selaku pelaksana program ini mengakui masih banyak wilayah di Indonesia timur yang belum terjangkau program ini. Program konversi minyak tanah ke elpiji dimulai di tahun 2007 atau 7 tahun lalu.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!