Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan yang didirikan almarhum Steve Jobs itu meraup untung US$ 10,2 miliar (Rp 102 triliun), naik tipis 7% dibandingkan perolehan laba periode yang sama tahun sebelumnya US$ 9,5 miliar (Rp 95 triliun).
Laba ini tumbuh sejalan dengan peningkatan omzet perusahaan yang mencapai US$ 45,6 miliar (Rp 456 triliun), bandingkan dengan omzet tahun sebelumnya US$ 43,6 miliar (Rp 436 triliun) naik 5%.
Laba dan omzet ini melebihi prediksi analis, tapi pertumbuhannya sudah lebih lambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menjadi tekanan bagi manajemen Apple untuk lebih kreatif lagi dalam menghasilkan produk baru.
Seperti dikutip dari AFP, Kamis (24/4/2014), CEO Apple Timothy D. Cook, mengaku akan terus menggenjot laba dan omzet Apple dengan meluncurkan beberapa produk baru seperti smart watch or dan Apple television.
"Kami sangat bangga atas kinerja triwulanan kami, terutama karena penjualan iPhone yang tinggi dan omzet yang tembus rekor," kata Cook.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, ini juga berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan dana tambahan senilai US$ 30 miliar (Rp 300 triliun) dari yang sebelumnya sudah disiapkan US$ 60 miliar (Rp 600 triliun).
Atas kinerja yang positif ini, saham Apple pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat ditutup naik 7,6% ke level US$ 524,75 (Rp 5,2 juta) per lembar.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
