Bank Dunia: Tidak Sampai 1% Orang RI Punya Asuransi

Jakarta -Bank Dunia menyebutkan, masyarakat Indonesia masih minim memperoleh jaminan asuransi kesehatan maupun sosial dari pemerintah. Tercatat hanya kurang dari 1% masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi. Ini membuat kondisi keuangan dan sosial masyarakat cukup rentan.

Demikian dikatakan Director World Development Report, Norman Loayza, saat acara Peluncuran World Development Report 2014 oleh Bank Dunia di Paramadina Public Policy Institute, Jakarta, Kamis (24/4/2014).


"Di Indonesia, kurang dari 1% yang punya asuransi. Padahal itu penting ketika ada gangguan. Apabila kita punya crisis management, bisa mengatasi ini," katanya.


Norman mengatakan, hal ini sangat jauh dibandingkan negara-negara lain. Turki, misalnya, sudah 93% penduduknya terjamin asuransi.


"Turki mengonsolidasikan semua jaminan kesehatan bagi masyarakatnya dan sudah meng-cover 93%. Melindungi jaminan kesehatan dan sosial, dan tingkat kepuasan masyarakat mencapai 67%. Ini penting sekali untuk mekanisme manajemen risiko," paparnya.


Di tempat yang sama, Presiden World Bank Group Jim Yong Kim menambahkan, melakukan persiapan biayanya jauh lebih murah dibanding saat risiko sudah terjadi.


"Misalnya dengan memiliki asuransi hujan, petani dapat berinvestasi dalam pembelian pupuk, bibit, dan lainnya ketimbang menaruh uang di bawah kasur. Asuransi ini untuk berjaga-jaga apabila terjadi kekeringan, ini salah satu antisipasi krisis juga," tuturnya.


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!