KAI bisa menghemat konsumsi BBM dari operasional lokomotifnya hingga Rp 50 miliar per tahun, karena waktu tempuh kereta bisa lebih cepat 30 menit sampai 1 jam.
"Penghematan BBM 5%. Lumayan sih. Setahun 50 miliar. Itu plus minus. Biaya penghematan bahan bakar bisa digunakan peningkatan layanan dan perbaikan sarana," kata Direktur Utama KAI Ignasius Jonan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu ( 21/5/2014).
Adanya jalur ganda ini juga membuat waktu tempuh perjalanan kereta jarak jauh akan lebih cepat 30 menit hingga 1 jam. Percepatan waktu tempuh ini khususnya terjadi pada kereta penumpang yang melalui jalur utara.
"Lebih cepat 30-60 menit. Itu waktu pada lintas utara Jawa," jelasnya.
Tidak hanya waktu tempuh yang lebih cepat, namun frekuensi perjalanan kereta juga bisa meningkat. Khusus jalur utara, bisa meningkat hingga 60%. Untuk mengisi potensi tersebut, KAI akan memprioritaskan pada penambahan frekuensi kereta barang.
"Ada double track, kapasitas lintas raya Jawa tambah 40%, kalau double track lintas utara tambahan 60% trayek. Kita konsentrasi penambahan kereta barang. Kalau kereta penumpang jarak jauh penambahan 3-5% per tahun. Kalau barang permintaan bisa naik 25%," sebutnya.
Akibat penambahan frekuensi dan penghematan waktu tempuh, KAI melakukan perubahan secara besar-besaran waktu keberangkatan dan kedatangan kereta penumpang jarak jauh.
Perubahan jadwal kereta penumpang jarak jauh di Pulau Jawa ini merupakan yang terbesar sejak 5 tahun terakhir.
"Grafik atau jadwal perjalanan KAI diberlakukan 1 Juni. KAI sendiri jarang mengubah jadwal yang besar. Saya pertama kali sejak 5 tahun lebih ubah jadwal dalam skala besar," sebutnya.
(feb/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
