Gubernur Soekarwo Punya Jurus Kendalikan Inflasi, Ini Caranya

Jakarta -Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo punya banyak cara menekan laju inflasi di Jawa Timur. Menurut Soekarwo inflasi bisa dikendalikan dari sisi hulu hingga hilir.

"Produksi dan distribusi penting dikontrol. Kita punya sistem informasi ketersediaan bahan pokok yang kami tempatkan di 190 pasar," kata Soekarwo di acara Sarasehan Nasional: Kebangkitan Ekonomi Bangsa di Ruang Chandra, Gedung Kebonsirih lantai 6, Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Selasa (20/05/2014).


Ia menjelaskan sistem ini memantau dan mendapatkan informasi soal harga dan pasokan 19 jenis kebutuhan pokok di 190 pasar di Jawa Timur. "Sehingga masyarakat tidak perlu panik melihat harga karena ada informasi harga itu di pasar," katanya.


Cara lain yang dilakukan Soekarwo yaitu memberikan insentif berupa bantuan ongkos transportasi pengangkut komoditas bahan pokok. "Kita siapkan regulasi/aturan memotong tata niaga. Ongkos angkut kita biayai terutama saat Hari Raya, tahun baru, dan Natal," katanya.


Pemrov Jawa Timur mengeluarkan Rp 9,5 miliar terkait program bantuan biaya distribusi. Produk yang distribusinya mendapat bantuan antara lain gula, terigu, minyak goreng dan beras. Alasannya menjelang hari raya, biaya untuk truk, buruh dan pengemasan naik 10%.


"Tetapi dengan cara ini 36 produk bisa diselamatkan (dari inflasi) dengan total Rp 33 miliar," tuturnya


Soekarwo juga mengeluarkan aturan yang tertuang dalam Pergub No 2/2013 tentang pemasukan komoditas impor yang tidak boleh masuk ke Jawa Timur saat masa panen raya. Selain itu, ada informasi ketersediaan barang pangan melalui pendekatan horizontal dan fungsional.


"Selain itu koordinasi kelembagaan penting sekali. TPID (tim pengendali inflasi daerah) telah dibentuk dari 38 yang kami butuhkan baru 30 TPID yang ada di Jawa Timur. Kurang 8 tetapi bisa kami komunikasikan lewat kabupaten," jelasnya.


Catatan inflasi di Jawa Timur pada 2014 antara lain pada Maret terjadi inflasi 0,23%. Lalu pada Februari inflasi Jawa Timur sebesar 0,28%.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!