BI: Utang Pemerintah Masih Terkendali

Jakarta -Bank Indonesia (BI) menilai utang pemerintah Indonesia masih terkendali, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun untuk sektor swasta, BI akan melakukan pemantauan dengan seksama.

"Kita terus sikapi masalah utang. Tetapi kita harus tahu kalau utang pemerintah itu terus dalam kondisi terkendali. Untuk itu kita tidak perlu kemudian menjadi terlalu khawatir tentang utang luar negeri itu," kata Agus usai Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR, di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Rabu (21/5/2014).


Menurutnya, posisi utang pemerintah saat ini masih dalam batas wajar. Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih di kisaran 24%.


"Utang pemerintah yang sekarang ini cukup terkendali. Sedangkan kalau seandainya dilihat rasio Surat Utang Negara yang dimiliki asing 33-34% itu sudah cukup tinggi, walaupun kita pernah di 2011 sampai 35%," terang dia.


Sedangkan untuk utang swasta, Agus menyebutkan BI juga akan terus memberi perhatian. "BI akan perhatikan masalah utang itu dan akan terus membicarakan dengan para peminjam di dalam negeri baik itu bank, BUMN, maupun swasta," katanya.


Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia pada Maret 2014 sebesar US$ 276,5 miliar, tumbuh 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Utang ini terdiri dari US$ 130,5 miliar utang publik dan US$ 146 miliar utang swasta.


Laju pertumbuhan utang luar negeri meningkat dibandingkan posisi Februari, yang secara tahunan tumbuh 7,5%. Menurut BI, pertumbuhan utang luar negeri mengalami peningkatan sejak akhir tahun lalu, terutama didorong oleh sektor swasta.Next


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!