'Tol' Laut Jokowi Diklaim Bisa Atasi Masalah Logistik RI

Jakarta -Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden, punya konsep transportasi yang disebut 'tol' laut. Namun ini bukan jalan raya, melainkan melainkan kapal besar yang setiap hari berkeliling di pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port.

Sri Adiningsih, Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada, mengapresiasi konsep tersebut. Menurutnya, selama ini transportasi laut memang kurang mendapat perhatian. Padahal Indonesia adalah negara kepulauan.


"Indonesia punya lebih dari 17 ribu pulau, pakai apa menghubungkannya kalau tidak lewat laut? Namun selama ini kurang mendapat perhatian," tegas Adiningsih kala berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Kamis (22/5/2014).


Kurangnya pengembangan transportasi laut, tambah Adiningsih, menyebabkan biaya logistik di Indonesia menjadi sangat mahal. "Biaya logistik kita memakan 27% dari PDB, sementara di Singapura cuma 8%. Sulit bagi Indonesia untuk bisa bersaing, bahkan di pasar domestik," ujarnya.


Tidak lancarnya pergerakan logistik, demikian Adiningsih, menyebabkan disparitas harga antar wilayah di Indonesia begitu tinggi. Harga di Papua bisa mencapai 20 kali harga produk yang sama di Jakarta.


Ide Jokowi tersebut, lanjut Adiningsih, membutuhkan pelabuhan-pelabuhan yang layak. "Kita perlu banyak pelabuhan laut dalam, supaya kapal besar bisa merapat. Dengan begitu, arus logistik menjadi lancar," katanya.


Selain itu, menurut Adiningsih, konsep Jokowi ini juga lebih bisa diwujudkan dibandingkan dengan membangun jembatan antar pulau. "Kita banyak pulau yang kecil-kecil, tentu susah kalau mau membangun jembatan. Padahal mereka punya hak yang sama untuk menikmati kemudahan logistik," ucapnya.Next


(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!